Candaan kalong, Tembakau di tanah surga, Jiwa, dan Untukmu Yang Terhormat

Candaan kalong

Kala malam di jogja sana,
Ku lihat dua ekor kalong bersuka ria,
Bercanda dia dengan riangnya,
Tentang impian yang mereka punya.

Kalong yang satu menanyakan,
Katanya, surya itu sungguh istimewa,
Paginya penuh kehangatan, senjanya juga penuh keindahan,

Baca Juga : Terimakasih Gelap, Aku telah Menemukan Terang

Sedang temanya hanya tersenyum,
Dengan lamban ia berkata “mereka itu juga menginginkan yang kamu punya”,
Hanya kamu terlalu eksklusif untuk menemukan kenyaman itu.

_Jogja, November 2020 [ads1]

Tembakau di tanah surga

Kaulah tembakau di tanah surga
Lebarnya daun tiada jua
Tandusnya tanah kau tak apa.

Kaulah tembakau di tanah surga
Proses yang panjang tiada kau dusta
Rasa yang nikmat kau tetap setia.

Baca Juga: Jiwa Seorang Sufi

Kaulah tembakau di tanah surga
Harum mewangi menggetar nala
Sungguh nikmat penyejuk jiwa.

Terima kasih tuhan alam semesta
Kau buat ia tetap terjaga
Dialah tembakau di tanah surga

_Jogja, November 2020 [ads2]

JIWA

Tatkala indahnya senja
Harus tergelincir dibawah cakrawala
Terbenam, tertanam dalam gelapnya dunia.

Dan ku bacakan sebuah risalah
Tentang jiwa yang selalu ada
Ada dan melekat abadi didalamnya.

Kau manusia
Adalah manusia dalam jiwanya
Penuh tafsir beribu makna.

Baca Juga: Mengawal Demokrasi di Tengah Pandemi

Indah sempurna selalu kau damba
Selaksa zambrud khatulistiwa
Sungguh sayang hanyalah fatamorgana.

Kendati ragamu usang tak berdaya
Adalah jiwa kekal didalamnya
Karena kau manusia dengan jiwa manusia.

_Bantul, Desember 2020

[ads1]

Untukmu Yang Terhormat

Kami bisa apa selain teriak di pinggir jalan, kami tidak punya kekuasaan,
Kami tidak punya kekayaan,
Kami juga tidak punya apa itu yang disebut kepintaran, toh buktinya kami masih duduk di bangku perkuliahan.

Sampeyan minta kami berdistribusi untuk negri ini
Lantas apa yang bisa kami beri selain kritik adanya tirani

Memang sampeyan serba unggul akan pengetahuan tapi tidak untuk kemanusiaan.

_Jogja, oktober 2020

[ads1]

Karya : Tegar Suana
Mahasiswa fakultas Teknologi Industri UAD

Tinggalkan komentar