Puzzle
Seorang perempuan pendiam itu telah membuat onar dalam hatiku
Suatu ketika ia masuk begitu saja
dan tanpa sebab, mulai menghancurkan segalanya
Dalam puisi ini, berkeping-keping cinta
ku rapikan dan ku tulis sepenuhnya
Probolinggo, 2021
Anak Kecil
Pada hari puisi yang fitri ini kukenang kau dari akar ingatan paling bumi
Seperti luka di ujung pisau, yang tak henti-hentinya menangis, sebab telah mengiris dadanya sendiri
Pada hari puisi yang fitri ini
aku seperti terlahir kembali setelah menemuimu di ujung langit malam hari
Probolinggo, 2021
Siasat Perjalanan
Aku tak pernah takut ditinggalkan, sejak kecil orang tuaku telah mengajarkanku berlari menuju jarak paling jauh sekalipun
Ketika dewasa, ternyata jarak yang tak pernah kuperhitungkan adalah menuju hatimu
Aku tak tahu betul
apakah hatimu yang akan berhenti
atau aku yang harus terus berlari
Aku tak pernah takut ditinggalkan,
sebab setiap perjalanan panjang
ada sesuatu yang menunggu untuk sampai
Probolinggo, 2021
Angkuh
Di ruang-ruang antara hari ini dan esok
cinta telah membanjiri dadaku masuk ke sela-sela paling sempit di mana kematian selalu terjepit
Selalu ada keinginan dan harapan untuk tetap hidup dan bertahan
Aku mencintaimu, itulah sebabnya dadaku selalu sanggup menampung segala bentuk semoga dari apa yang telah kau ucapkan
Probolinggo, 2021
Kesedihan Itu Adalah Aku
Aku ingin menjadi bagian dari isi dalam ranselmu
Bersama buku-buku, pena, dan kertas-kertas yang barangkali itu adalah surat yang tak pernah kau sampaikan pada seseorang cukup kau saja yang tahu
Aku ingin menjadi bagian dari isi dalam surat itu
Bersama kata-kata yang barangkali itu adalah puisi yang kau tulis dengan tulus yang belum pernah dibaca oleh siapapun kecuali oleh dirimu sendiri
Aku ingin menjadi bagian paling kecil dari puisi yang kau tulis itu bersama dengan segala kesedihan yang barangkali itu adalah aku yang diam-diam kau cintai
Probolinggo, 2021