Rusia Akan Turut Latihan Militer di Makassar, Kirim 3 Kapal Perang

Rusia akan berperan serta dalam latihan kombinasi militer Multinasional Exercise Arrow di Makassar pada 5-12 Juni kedepan. Mereka akan mengirimi tiga kapal perang.

Keterkaitan itu tersingkap saat Atase Pertahanan Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia Maxim Lukyanov saat pertemuan jurnalis di tempat tinggal Duta Besar Rusia, Rabu (15/2).

“Kami diundang, kami sudah siap kirim tiga kapal perang untuk turut. Saya berpikir itu skala besar dibanding negara lain,” kata Maxim.

Maxim selanjutnya menyebutkan Jepang dan China yang cuma mengirimi satu kapal dan negara yang lain tidak siap.

“Amerika Serikat tidak siap, Australia tidak siap,” tutur ia.

Keterlibatan militer Moskow dalam latihan kombinasi di Indonesia bukan pertama kali. Pada Desember 2021, Rusia turut turut serta latihan kombinasi militer di laut lepas Sumatera Utara.

Latihan itu bertema Gabung Actions to Ensure the Safety of Maritime Economic Activity and Civil Navigation dalam jadwal Russia Naval Exercise (ARNEX) atau Latihan Bersama (Latma) Angkatan Laut beberapa negara ASEAN dan Rusia.

Latihan itu dibuka Pangkoarmada I Laksda TNI Arsyad Abdullah dan didatangi beberapa petinggi pertahanan RI dan perwakilan Rusia.

Beberapa salah satunya Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Duta Besar Rusia untuk ASEAN, beberapa Atase Pertahanan negara anggota ASEAN di Jakarta.

Turut Latihan Militer China dan Afsel, Rusia Kirim Kapal Perang dengan Rudal Hipersonik

Menurut agen informasi pemerintahan Rusia, TASS, sebuah kapal perang Rusia yang dipersenjatai dengan senjata jelajahi hipersonik angkatan akan berperan serta dalam latihan bersama dengan angkatan laut China dan Afrika Selatan di bulan Februari. Itu ialah penyebutan sah pertama mengenai keterlibatan fregat, “Laksamana Armada Uni Soviet Gorshkov,” yang dipersenjatai dengan rudal Zircon. Menurut Rusia, rudal Zircon terbang dengan kecepatan 9x kecepatan suara, dengan capaian lebih dari 1.000 km (620 mil).

Mereka membuat pokok dari persenjataan hipersoniknya, bersama dengan kendaraan luncur Avangard yang masuk pekerjaan tempur di tahun 2019. “‘Admiral Gorshkov’ akan pergi di titik support logistik di Tartus Suriah, dan ambil sisi dalam latihan angkatan laut bersama dengan angkatan laut China dan Afrika Selatan,” kata tubuh itu, mencuplik sumber pertahanan yang tidak disebut namanya. Di hari Kamis, Pasukan Pertahanan Nasional Afrika Selatan menjelaskan latihan itu akan berjalan dari 17 Februari sampai 27 Februari di dekat kota dermaga Durban dan Teluk Richards. Latihan militer bersama diadakan dengan arah untuk perkuat jalinan yang telah berkembang di antara Afrika Selatan, Rusia dan China.

“Latihan itu bisa menjadi yang ke-2 mengikutsertakan tiga negara di Afrika Selatan, sesudah latihan untuk 2019,” terang Pasukan Pertahanan Nasional Afrika dalam pengakuannya. “Gorshkov” melangsungkan latihan di Laut Norwegia bulan ini sesudah Presiden Vladimir Putin mengirimnya ke Samudra Atlantik sebagai signal ke Barat jika Rusia tidak mundur atas perang di Ukraina.

Rusia menyaksikan senjata itu sebagai langkah untuk tembus pertahanan rudal AS yang makin hebat. Awalnya, Putih sudah mengingatkan jika satu hari kelak mereka bisa tembak jatuh rudal nuklir AS. China, Rusia, dan Amerika Serikat sedang berlomba-lomba untuk meningkatkan senjata hipersonik, yang dilihat sebagai langkah untuk memperoleh keunggulan atas lawan mana saja karena kecepatannya, lebih dari 5 kali kecepatan suara dan karena lebih susah diketahui.

Tinggalkan komentar