Paling besar Sejauh Riwayat, Presidensi G20 Indonesia Sukses Menghasilkan G20 Bali

Presiden RI Joko Widodo sudah memberikan secara simbolik palu kepimpinan Presidensi G20 ke Pertama Menteri India Narendra Modi dalam sesion penutupan KTT G20 di Bali pada Rabu (16/11) kemarin. Penyerahan tongkat estafet Presidensi G20 itu sekaligus juga mengisyaratkan usainya Presidensi G20 Indonesia untuk selanjutnya diteruskan di tahun depannya oleh India. Keberhasilan penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia sudah diikuti dengan kesuksesan untuk adopsi dan menetapkan Maklumat Pimpinan G20 atau G20 Bali Leaders’ Declaration.

“Alhamdulillah, kita bisa adopsi dan menetapkan G20 Bali Leaders’ Declaration. Ini ialah maklumat pertama kali yang bisa direalisasikan semenjak Februari 2022. Saya ingin sampaikan penghargaan yang setingginya ke semua Working Grups dan Engagement Grups atas pengabdian, bantuan pertimbangan, dan andilnya untuk Presidensi G20 Indonesia,” sebut Presiden RI Joko Widodo, dalam penutupan KTT G20 yang digelar di Hotel Apurva Kempinski.

Selainnya sanggup mengusahakan beragam jalan keluar terbaik sepanjang setahun kepimpinan di tengah-tengah beragam kritis dan rintangan baru yang ada, serangkaian aktivitas Presidensi G20 Indonesia sanggup memberikan imbas positif untuk ekonomi nasional. Satu diantaranya diperlihatkan dengan pergerakan ekonomi nasional pada dua kwartal paling akhir yang tumbuh impresif dan kenaikan PDRB pada beberapa kota tempat penyelenggaraan moment G20 itu.

Semenjak awalnya serangkaian aktivitas Presidensi G20 Indonesia pada Desember 2021, Pemerintahan Pusat selalu bekerjasama dengan Pemerintahan Wilayah, aktor usaha, warga, dan semua stakeholder, baik dari segi penyelenggaraan atau intisari. Ini ikut jadi penunjang khusus kesuksesan penyelenggaraan semua serangkaian acara Presidensi G20 Indonesia sampai jalan sukses dan lancar sampai sesion penutupan.

Saat sebelum KTT G20 diadakan pada 15-16 November 2022, Kementerian Koordinator Sektor Ekonomi bersama dengan Kementerian Luar Negeri sudah sukses melangsungkan Sherpa Rapat keempat di InterContinental Bali Resor, Bali, pada 11-14 November 2022. Tatap muka yang didatangi semua Delegasi Sherpa G20 dan perwakilan organisasi internasional itu sukses membuat draft Leaders’ Declaration dari segi Sherpa Trek, yang pasti jadi sisi penting dalam G20 Bali Leaders’ Declaration.

Sherpa Rapat keempat pada 11 November 2022 lalu, dibuka dengan Sunset Welcome Reception di Sunset Bar Lawn, InterContinental Bali Resor, Bali. Beberapa undangan dijamu dengan ide “Nusantara Culinary Journey” yang bawa beberapa delegasi berkeliling-keliling Indonesia lewat bermacam sajian yang dihidangkan.

Menteri Koordinator Sektor Ekonomi Airlangga Hartarto yang datang lewat virtual dalam ajang itu, menyongsong semua peserta dan sekalian mengutarakan animo atas usaha keras dan kemauan kuat semua Delegasi Sherpa G20 untuk secara bersama capai kesepakatan dalam pengaturan draft Leaders’ Declaration.

“Tidak bisa disangkal jika kritis yang ditemui dunia sekarang ini penuh resiko dan halangan . Maka, beberapa Pimpinan Negara G20 memercayakan beberapa Sherpa atas kebijakan, jalan keluar, dan pengembangan untuk perbaikan perekonomian global dan hasilkan versus terbaik dari Maklumat Pimpinan G20 yang memperlihatkan kerjasama global,” jelas Menko Airlangga.

Outcome Dokumen yang dibuat Presidensi G20 Indonesia tentu saja mempunyai peranan yang penting karena bisa menjadi preseden untuk Presidensi G20 selanjutnya yang digenggam India. Ditambahkan juga dengan keadaan di mana anggota Troika G20 selanjutnya terbagi dalam negara berkembang yaitu Indonesia, India, dan Brazil. Dalam Sherpa Rapat keempat itu, semua Delegasi Sherpa G20 kelihatan memiliki komitmen kuat untuk secara utuh hasilkan Outcome Dokumen.

“Saya mengucapkan syukur dan terharu, dengan semua dinamika, perundingan keras, dan usaha keras Sherpa Trek sepanjang setahun sudah terbayar. Mudah-mudahan jalan keluar yang dijajakan berguna untuk semua rakyat Indonesia dan beberapa negara di dunia,” tutur Menko Airlangga.

Pas satu hari saat sebelum KTT G20 diawali, Menko Airlangga sebagai wakil Presiden Joko Widodo buka B20 Summit dan buka dengan cara resmi L20 Summit, buat memberi instruksi dan suportnya pada peningkatan dunia usaha dan ketenagakerjaan global. Menko Airlangga mengutamakan jika kerja-sama yang bagus di antara bidang khalayak dan swasta bisa menjadi kunci kebangunan ekonomi saat wabah, tetapi harus juga masih tetap disertai dengan inklusivitas dan pelindungan untuk semua tenaga kerja.

Dalam Pertemuan Jurnalis sehabis acara penutupan KTT G20, Rabu (16/11), Menko Airlangga sampaikan banyak hal berkaitan peralihan energi dan alih bentuk digital. Untuk menyangga kesuksesan peralihan energi, Menko Airlangga mengatakan jika Pemerintahan Amerika Serikat sudah mengeluarkan Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) yang memiliki komitmen akan menginvestasikan keseluruhan dana sebesar USD600 miliar berbentuk utang dan hibah untuk project infrastruktur terus-menerus untuk negara berkembang. Hal ini searah dengan loyalitas Indonesia dalam membuat ekonomi masa datang yang lebih rendah karbon, dengan masih tetap membuat perlindungan ekosistem laut dan darat.

“Didalamnya ada yang diinisiasi oleh Jepang yaitu Just Energy Transition Partnership (JETP), kita juga dikasih loyalitas sebesar USD20 miliar. Ini pasti menggerakkan pemercepatan dekarbonisasi di Indonesia,” ungkapkan Menko Airlangga.

Selanjutnya, Menko Airlangga mengutarakan jika Indonesia menghargai perolehan dalam ulasan rumor alih bentuk digital karena hal itu searah dengan Keketuaan Indonesia di ASEAN di tahun 2023.

Menyelisik kembali semua usaha dan usaha keras dalam mengusahakan semua negara di dunia secara bersama untuk sanggup keluar beragam kritis dan rintangan lewat Komunitas G20, Menko Airlangga mengatakan jika Presidensi G20 Indonesia termasuk tidak gampang untuk dikerjakan, karena diawali saat wabah Covid-19 yang berjalan ditambahkan perselisihan Rusia dan Ukraina. Bahkan juga, bisa disebutkan Presidensi G20 Indonesia, terutamanya KTT G20 Bali sebagai Presidensi G20 paling besar sejauh riwayat. (rep/fsr/hls)

Tinggalkan komentar