Kegelapan di Rumah Tua

Hujan turun dengan derasnya di malam itu. Angin kencang menghembus dan membuat pepohonan di sekitar rumah bergoyang-goyang. Tiga teman, Dito, Adit, dan Vina, memutuskan untuk menginap di rumah tua yang terletak di tengah hutan yang sepi. Mereka berangkat tanpa persiapan apa-apa, hanya membawa beberapa benda pribadi dan makanan ringan.

Sesampainya di rumah tua itu, mereka langsung memasuki rumah tersebut. Rumah itu tampak begitu tua dan terabaikan, terlihat seperti telah ditinggalkan selama bertahun-tahun. Semua pintu dan jendela sudah rusak dan tak berfungsi, menambah kesan angker dari rumah tersebut.

Mereka memutuskan untuk menginap di ruangan utama di lantai satu, yang terdapat sofa tua dan sebuah meja kayu besar. Mereka membawa beberapa lilin dan menyalakan mereka, membuat suasana menjadi agak terang meski sedikit. Mereka membuka makanan ringan yang mereka bawa dan memulai perbincangan.

Namun, tiba-tiba suasana menjadi aneh. Lampu-lampu yang sebelumnya nyala mati secara tiba-tiba dan ruangan menjadi gelap gulita. Dito mencoba untuk menyalakan lampu dan lilin, namun tak satupun yang berfungsi. Mereka hanya bisa menunggu dan merasakan kegelapan yang menghantui di sekitar mereka.

Mereka berusaha menghibur diri dengan bercerita dan saling bercanda, mencoba mengusir ketakutan mereka. Namun, mereka merasakan ada yang tak beres. Mereka mendengar suara-suara aneh yang berasal dari lantai atas, seperti suara orang berjalan dan mengelus-elus dinding.

Vina yang merasa takut memutuskan untuk mengecek ke atas. Namun, ketika ia berjalan menuju tangga, ia merasakan ada yang memegang tangannya. Ia menjerit ketakutan dan berlari kembali ke sofa, lalu bersembunyi di antara Adit dan Dito.

Tiba-tiba, suara-suara aneh menjadi semakin keras dan mencekam. Mereka merasakan ada yang mendekati mereka dari arah belakang. Ketika mereka berbalik, mereka melihat sesosok wanita berdiri di belakang sofa. Wanita tersebut memiliki rambut panjang dan wajahnya tertutup oleh sebuah selendang hitam.

Mereka mencoba untuk berbicara, namun tidak ada suara yang keluar dari mulut mereka. Mereka merasakan bahwa ada yang menahannya. Suasana semakin mencekam dan mereka merasakan bahwa ada sesuatu yang mengancam keselamatan mereka.

Malam itu, mereka berusaha untuk bertahan hidup dari serangan yang tak terlihat. Mereka berusaha untuk berdoa dan berusaha menahan ketakutan mereka. Namun, mereka merasa semakin terpojok dan tak ada jalan keluar.

Pagi tiba dan mereka berhasil bertahan hidup. Mereka melarikan diri dari rumah tua tersebut

dan bergegas kembali ke rumah masing-masing. Mereka saling bertukar pandangan, tetapi tidak ada yang berbicara. Mereka masih merasa ketakutan dan terus teringat dengan kejadian mengerikan semalam.

Setelah mereka berpisah, Dito pulang ke rumahnya dan langsung pergi ke kamarnya. Ia merasa sangat letih dan ingin segera tidur, tapi ketika ia memejamkan mata, ia kembali teringat dengan sosok wanita yang muncul semalam. Ia merasa seperti ada yang menatapnya dari kegelapan.

Saat ia membuka mata, ia merasa terkejut. Ia melihat sosok wanita itu muncul di depannya, terus menatap dengan tatapan tajam. Dito mencoba untuk berteriak, tetapi tak ada suara yang keluar dari mulutnya. Ia merasa seperti terjebak dalam mimpi buruk yang tidak bisa ia hindari.

Dito mencoba untuk bangkit dari tempat tidurnya, tetapi ia merasa seperti terjebak dan tidak bisa bergerak. Sosok wanita tersebut semakin mendekat dan memegang lehernya dengan erat. Dito merasakan nafasnya tersengal dan ia merasa seperti akan mati dalam kegelapan.

Namun, tiba-tiba sosok wanita itu menghilang dengan sendirinya. Dito merasa kebingungan dan tak bisa percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Ia memutuskan untuk bangun dari tempat tidurnya dan pergi ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya. Namun, ketika ia mencuci wajahnya, ia melihat sebuah goresan di lehernya, seperti bekas cakaran tajam.

Dito merasa semakin takut dan merasa seperti tak bisa melupakan kejadian mengerikan semalam. Ia merasa seperti ada yang mengikuti dan mengawasinya dari kegelapan. Ia berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia tidak akan pernah lagi menginap di rumah yang angker seperti itu.

Sejak kejadian itu, Dito selalu merasa ada yang mengikuti dan mengawasinya dari kegelapan. Ia merasa seperti ada yang terus mengintai dan menunggu kesempatan untuk menyerangnya. Ia merasa seperti terjebak dalam mimpi buruk yang tidak bisa ia keluar. Ia berusaha untuk mencari tahu siapa sosok wanita itu dan mengapa ia tiba-tiba muncul di rumah tua tersebut. Namun, ia tidak pernah menemukan jawabannya. Ia hanya bisa merasakan ketakutan yang menghantui di setiap malamnya.

Tinggalkan komentar