3 Manfaat Gas Alam dan Area Produksi di Indonesia

Gas alam adalah jenis bahan bakar fosil yang terperangkap dalam lapisan batu kapur di atas reservoir minyak bumi.

Menurut situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, gas alam ditemukan di ladang minyak, gas alam, dan tambang batu bara. Komponen utama gas alam adalah metana (CH4) yang merupakan molekul hidrokarbon terpendek dan rantai paling ringan.

Metana sebagai komponen utama gas alam adalah gas rumah kaca yang dapat menyebabkan pemanasan global ketika dilepaskan ke atmosfer, dan umumnya dianggap sebagai polutan daripada sumber energi yang berguna.

Namun, metana di atmosfer bereaksi dengan ozon, menghasilkan karbon dioksida dan air, sehingga efek metana yang dilepaskan ke udara dari gas rumah kaca relatif berumur pendek.

Gas alam yang telah diproses dan dijual tidak berasa dan tidak berbau. Namun, sebelum gas didistribusikan ke pengguna akhir, biasanya dikeluarkan aroma dengan penambahan tiol. Ini terdeteksi jika terjadi kebocoran.

Gas alam olahan sebenarnya tidak beracun. Namun, gas alam yang tidak diolah dapat menyebabkan mati lemas karena dapat menurunkan kandungan oksigen di udara ke tingkat yang berbahaya.

Gas alam bisa berbahaya karena sangat mudah terbakar dan meledak.

Gas alam lebih ringan dari udara, sehingga cenderung mudah menyebar di atmosfer. Namun, jika berada di ruang tertutup, seperti di rumah, konsentrasi gas dapat mencapai titik campuran yang mudah meledak jika terbakar. Selain itu, dapat menimbulkan ledakan yang dapat menghancurkan bangunan.

Gas bumi memiliki keunggulan dibandingkan minyak bumi, yaitu:

  1. Ini adalah bahan yang paling mudah terbakar dan bercampur dengan baik dengan udara.
  2. Terbakar bersih dengan sedikit abu
  3. Kemudahan transportasi.

Sedangkan kekurangan gas bumi adalah sulit untuk disimpan, apalagi dalam jumlah yang banyak.

Sistem transmisi gas alam terutama meliputi:</span >

  1. Transportasi dengan pipa
  2. Pengangkutan berupa liquefied natural gas (LNG) dengan kapal tanker LNG untuk pengangkutan jarak jauh,
  3. Pengangkutan berupa Compressed Natural Gas (CNG), baik di darat dengan kapal tanker darat maupun dengan kapal tanker CNG di laut, untuk jarak pendek dan menengah (antar pulau).

Saat ini jaringan pipa gas di Indonesia dimiliki oleh Pertamina dan PGN dan masih terlokalisasi secara terpisah di wilayah tertentu, misalnya di Sumatera Utara, Sumatera Tengah, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur dan Kalimantan Timur.

Ada banyak manfaat dari gas alam. Secara umum penggunaan gas bumi dibagi menjadi 3 kelompok, menurut situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan:

1. Sebagai bahan bakar

Antara lain sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga gas/uap (PLTG/PLTU), bahan bakar industri ringan, sedang dan berat, serta bahan bakar otomotif, gas kota untuk kebutuhan rumah tangga, hotel, restoran, dll.

2. Sebagai bahan baku

Diantaranya bahan baku untuk pabrik pupuk, petrokimia, methanol, plastik, cat, film fotografi, farmasi, karbon dioksida untuk minuman ringan, es kering untuk pengawet makanan, hujan buatan, industri besi cor, las dan alat pemadam api ringan.

3. Sebagai komoditas energi untuk ekspor yaitu liquefied natural gas (LNG)</span >

Di Indonesia, gas bumi selama ini banyak digunakan untuk energi berorientasi ekspor, yang diekspor dalam bentuk gas alam cair.

Untuk keperluan rumah tangga, gas bumi banyak digunakan untuk kebutuhan pabrik. Misalnya, pipa gas bumi yang membentang dari wilayah Cirebon hingga Cilegon, Banten memasok gas bumi antara lain ke pabrik semen, pabrik pupuk, pabrik keramik, pabrik baja, serta pembangkit listrik tenaga gas dan uap.

Penggunaan gas bumi sebagai bahan bakar dan sekaligus sebagai bahan baku industri yang bernilai tambah tinggi perlu didorong untuk mencapai nilai guna yang optimal.

Daerah penghasil gas alam di Indonesia

Daerah penghasil gas bumi Indonesia antara lain Arun (Aceh), Bontang (Kalimantan), Jawa Barat, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan.

Tinggalkan komentar