Tanpa Jawaban, Sajak Hati, Elok tak Berguna, Lilin yang Kecewa

Tanpa Jawaban

Sinar mentari telah menyingsing
Ayam berkokok terlalu nyaring
Tapi diri masih terbaring
Bagai hamparan daun kering.

Daku terlempar di tengah lautan
Melimpah air tetap kehausan
Namanya juga kehidupan
Penuh tanya tanpa jawaban.

Ini cerita di rantau orang
Bebas lepas tiada yang mengekang
Terhempas ombak terbentur karang
Tiada kepastian terluntang-luntang.

_Bantul, November 2020

Sajak Hati

Seperti halnya monalisa,
Maha karya penuh misteri,
Kau nona berbalut tanya,
Ada apa di balik hati.

Jika cinta yang kau tanya,
Sungguh ku tak tahu apa-apa,
Jika hati yang kau tanya,
Hanyalah jujur jawabannya.

Jika memang kau menginginkannya,
Katakanlah sejujurnya,
Jika kagum yang kau punya,
Tinggalkan ia selamanya.

_Jogja, November 2020

Elok tak Berguna

Ku bangun instana itu di atas pasir
Berdiri megah elok dipandang mata
Menaranya gagah menggapai cakrawala
Lantainya kaca intan dan permata
Sungguh istana yang tiada dua.

Diri bertanya kenapa aku membangunnya
Bukankah daku sendiri menempatinya
Buat apa ia megah
Buat apa ia indah
Buat apa ia elok dipandang mata
Toh, berdirinya juga diatas pasir
Sekali terjang hancurlah dia.

_Jogja, 2 November 2020

Lilin yang Kecewa

Seperti halnya lilin itu,
Haruskah aku terbakar habis agar kau tahu aku ada,
Aku sadar mungkin sinar ku tak seindah rembulan di tengah malam,
Atau hangat ku tak se hangat mentari di kala senja.

Tapi,
Aku ada menemanimu di kala sunyi,
Aku membelaimu dengan hangat tubuhku,
Aku bakar diriku agar malam tak menutupi senyummu,
Tetap jua senyum itu bukan untukku.

Seperti lilin yang kecewa,
Ku berteriak kala berkata,
Cukup sampai disini saja.

_Oktober, 2020

Karya : Tegar Suana
Mahasiswa fakultas Teknologi Industri UAD

Tinggalkan komentar