Cara Mengajak Bayi Bicara dan Ngobrol dengan Mudah

Jangan takut dianggap aneh ketika mengajak bayi bicara. Bayi memang belum bisa berkata-kata, namun bukan berarti ia tidak bisa diajak berbicara. Sejak usia 2 bulan bayi sudah bisa membedakan suara satu dengan suara lainnya, dan memberikan respon dengan senyuman atau tertawa saat diajak bicara.

Ketika bayi berusia 6 bulan ke atas, maka ia mulai bisa melakukan babbling atau mengeluarkan ocehan (celotehan). Pada usia 8 bulan, bayi sudah mengerti beberapa suara dan kata. Ia pun mulai bisa berteriak untuk mencari perhatian, merespon ketika namanya dipanggil, dan tertarik saat ada orang yang berbicara, meski tak langsung tertuju padanya.

Lalu, bagaimana cara mengajak bayi bicara?

Tak perlu pusing-pusing, orang tua dapat mengajak bayi bicara saat melakukan kegiatan rutin sehari-hari, misalnya saat mengganti popok, memberikan makan, memandikan, atau saat sedang bermain dan bercanda dengan bayi. Terangkan pada bayi mengenai kegiatan yang sedang dilakukan, dan sesekali ajukan pertanyaan kepadanya.

Tentu respon yang diharapkan bukanlah jawaban berupa kata-kata yang keluar dari mulut bayi, melainkan respon dalam bentuk gumaman atau celotehan dari bayi. Bahkan, respon bayi dalam bentuk tersenyum atau tertawa juga merupakan sesuatu hal yang bagus yang menandakan bahwa ia sudah bisa diajak berinteraksi.

Mengajak bayi bicara merupakan bentuk stimulasi (rangsangan) untuk meningkatkan perkembangan bahasa bayi. Namun, dalam mengajak bayi bicara tentu saja ada aturannya dan tidak boleh sembarangan, agar hasil yang didapat nantinya sesuai dengan yang diharapkan.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai cara yang benar dalam mengajak bayi bicara, simak beberapa tips penting berikut ini:

Ajukan banyak pertanyaan

Berikan kesempatan kepada bayi untuk mengeluarkan suara, apapun jenis suaranya. Salah satunya adalah dengan mengajukan banyak pertanyaan. Misalnya, ajukan pertanyaan ke bayi, “Adek sayang sama bunda, gak?”

Setelah mengajukan pertanyaan ke bayi, diamkan sebentar dan tunggu responnya. Bayi mungkin akan bereaksi atau berespon dengan mengeluarkan berbagai suara.

Ketika bayi sudah merespon, balas kembali respon bayi sehingga terbentuk sebuah interaksi. Andaikan pun bayi hanya merespon dengan senyum dan tawa, atau bahkan tidak memberikan respon sama sekali, tak perlu merasa kecewa, ajukan saja lagi pertanyaan lainnya.

Gunakan kata dan kalimat yang sederhana

Saat mengajarkan bayi bicara, gunakanlah kata-kata dan kalimat yang sederhana. Hindari pemilihan kata yang cenderung rumit.

Selain itu, berbicaralah dengan intonasi yang tidak terlalu cepat dan jelas, sehingga bayi memiliki kesempatan untuk menangkap dan memahami kata-kata yang didengarnya.

Beri rasa nyaman dan tenang

Bayi memiliki kemampuan instinktual, yaitu secara naluri bisa merasakan dan tahu mana suara-suara kasih sayang atau bukan. Umumnya, ini berhubungan dengan keras-lembutnya suara. Oleh karena itu, jangan bicara pada bayi dengan kalimat-kalimat negatif, seperti mengolok, mengejek, marah, dan kasar. Tetapi, berilah pujian dengan tulus, dan berbicaralah dengan kata-kata, kalimat-kalimat, dan intonasi yang positif.

Kemampuan instinktual ini sudah ada pada bayi sejak usia 1,5 -2 bulan, yang terbentuk lewat kedekatan, misalnya dalam gendongan ibu, dan suara-suara yang diucapkan secara berulang.

Selain itu, penting juga untuk membangun suasana berbicara yang menyenangkan dan penuh kasih sayang. Sembari berbicara ke bayi, senyum dan tataplah mata bayi. Dengan begitu, bayi merasa dirinya dicintai dan dihargai.

Perasaan tenang dan nyaman dalam diri bayi ini penting untuk mendorong perkembangan bahasa dan bicaranya.

Gunakan kalimat perintah

Penting bagi bayi untuk belajar mengikuti perintah sederhana. Misalnya, perintah untuk melambaikan tangan, mencium bundanya, dan lain sebagainya. Tentu bayi tak akan langsung mengikuti perintah yang diberikan. Namun, dengan pengulangan sambil memberi contoh, lama-kelamaan ia akan dapat melakukannya.

Belajar memahami perintah sederhana juga penting untuk mengetahui sejauh mana kecerdasan pemahaman bayi dalam berkomunikasi dan berbahasa.

Gunakan media atau alat

Anda juga dapat menggunakan berbagai media atau alat agar aktivitas berbicara ke bayi jadi semakin menyenangkan. Penggunaan media dan alat juga akan membantu mempercepat daya tangkap bayi dalam belajar bicara.

  • Media atau alat yang bisa digunakan misalnya musik, nyanyian, buku bergambar, dan mainan-mainan lainnya.
  • Bila memilih menggunakan media lewat musik dan nyanyian, sering-seringlah mengajak bayi bernyanyi. Umumnya, lagu anak-anak dapat diterima dengan baik oleh bayi.
  • Sambil bernyanyi, sertakan pula gerakan-gerakan, seperti gerakan tangan, kaki, kepala, dan ekspresi muka, sehingga lebih memberikan makna pada kata-kata tertentu. Sering-seringlah mengulang menyanyikan lagu yang disukai bayi, karena bayi suka pengulangan. Pengulangan akan semakin mempercepat bayi dalam belajar bicara.
  • Selain musik dan nyanyian, media yang digunakan dapat juga berupa buku bergambar. Sejak usia 3 bulan, bayi sudah dapat diajak membaca cerita yang bergambar dan memiliki banyak warna. Ia akan tertarik dengan gambar dan warna-warni yang ada di buku.
  • Tunjukkan dan jelaskan gambar-gambar tertentu ke bayi, kemudian tanyakan mana gambar yang sudah Anda sebutkan tadi. Perlahan-lahan, bayi akan dapat menjawab dan menunjukkan gambar sesuai yang Anda tanyakan.
  • Bila menggunakan mainan, Anda dapat memilih mainan cermin-cerminan (yang bukan terbuat dari kaca). Sejak umur 6 bulan, bayi suka melihat wajahnya di depan cermin, lalu perlahan-lahan ia akan mulai mengeluarkan suara-suara dari mulutnya.
  • Jika sudah mencapai usia 1 tahun (12 bulan), Anda dapat memberikannya mainan berupa telpon-telponan atau boneka yang bisa bicara, untuk mendorong keinginannya untuk berbicara dan bercakap-cakap.

Nah, itulah beberapa tips dan cara yang bisa Anda lakukan untuk mengajak bayi bicara, sebagai bentuk stimulasi kemampuan bahasa bayi. Semoga bermanfaat.

Pentingnya Harus Sering Mengajak Ngobrol Bayi

Ibu seringkali mengajak bayi berbicara bahkan sejak bayi masih dalam kandungan. Namun, banyak orang yang tidak tahu mengapa hal ini penting. Sebenarnya, ada beberapa alasan mengapa ibu harus sering mengajak ngobrol bayi, terutama pada masa-masa awal kehidupan bayi.

Membangun hubungan emosional yang kuat antara ibu dan bayi Mengajak ngobrol bayi secara teratur dapat membantu membangun hubungan emosional yang kuat antara ibu dan bayi. Bayi akan merasa lebih dekat dan terikat dengan ibunya ketika ibunya sering berbicara dan berinteraksi dengannya. Hubungan emosional yang kuat ini akan memberikan rasa aman dan nyaman pada bayi, sehingga bayi merasa terlindungi dan dicintai.

Merangsang perkembangan otak bayi Mengajak ngobrol bayi juga dapat merangsang perkembangan otak bayi. Saat ibu berbicara dengan bayi, bayi akan terpapar pada berbagai suara, kata-kata, dan intonasi. Hal ini akan membantu otak bayi untuk membangun jaringan syaraf yang lebih kompleks dan kuat, sehingga dapat mempercepat perkembangan otak bayi.

Meningkatkan kemampuan berbicara dan keterampilan sosial Mengajak ngobrol bayi secara teratur dapat membantu meningkatkan kemampuan berbicara dan keterampilan sosial bayi. Bayi akan mulai belajar bahasa dan membentuk keterampilan sosial dari interaksi yang ia alami sehari-hari. Jika bayi sering diajak ngobrol, maka ia akan mulai belajar tentang cara berkomunikasi dengan orang lain, mendengarkan, memahami, dan merespons.

Meningkatkan kecerdasan emosional bayi Mengajak ngobrol bayi juga dapat membantu meningkatkan kecerdasan emosional bayi. Saat ibu berbicara dengan bayi, ia dapat menggunakan berbagai ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan intonasi suara yang berbeda. Hal ini akan membantu bayi untuk mulai memahami dan mengenali ekspresi dan emosi orang lain. Bayi juga akan belajar tentang bagaimana merespons secara emosional pada berbagai situasi.

Meningkatkan ikatan keluarga Mengajak ngobrol bayi juga dapat membantu meningkatkan ikatan keluarga. Saat ibu berbicara dengan bayi, anggota keluarga lainnya juga dapat ikut berpartisipasi. Hal ini dapat membantu membentuk hubungan yang lebih dekat dan positif antara bayi dan anggota keluarga lainnya.

Dalam kesimpulannya, mengajak ngobrol bayi bukan hanya menyenangkan, tetapi juga sangat penting untuk perkembangan dan kesehatan emosional bayi. Ibu dapat memulai dengan berbicara dengan bayi secara teratur, menggunakan intonasi suara yang berbeda, dan menggunakan gerakan dan ekspresi wajah untuk memperkuat ikatan emosional antara ibu.

Kesimpulan

Dari artikel di atas, dapat disimpulkan bahwa mengajak ngobrol bayi adalah hal yang penting dan harus sering dilakukan oleh ibu. Interaksi awal antara ibu dan bayi dapat membantu membangun hubungan emosional yang kuat, merangsang perkembangan otak bayi, meningkatkan kemampuan berbicara dan keterampilan sosial, meningkatkan kecerdasan emosional bayi, serta meningkatkan ikatan keluarga. Oleh karena itu, ibu harus berbicara dengan bayi secara teratur, menggunakan intonasi suara yang berbeda, dan menggunakan gerakan dan ekspresi wajah untuk memperkuat ikatan emosional antara ibu dan bayi. Dengan melakukan hal ini, ibu dapat membantu bayi tumbuh menjadi anak yang sehat secara emosional, cerdas, dan berhubungan baik dengan lingkungan di sekitarnya.

Tinggalkan komentar