Anak Rantau

ANAK RANTAU

Yang di rasakan hati adalah kesepian
Raut senyum tutupi kerinduan
Merantau karena sebuah tujuan
Tinggalkan rumah karena alasan

Bejuang dan bertahan sendiri
Keras hidup, harus berdiri mandiri
Restu dan doa dukungan orang tua
Semangat juang tetap berusaha

Serasa lelah perjalan hidup
Tubuh, seakan tidak sanggup
Ketika hidup terasa kelam
Tuhanlah tempat curhat saat malam

 

Baca juga :
Terima Kasih Gelap, Aku telah Menemukan Terang
Kisah Cinta Suci Ali bin Abi Thalib dengan Fatimah binti Rosulullah

Ketika harapan terhalang kenyataan
Waktunya belajar untuk bertahan
Pantang berhenti karena melelahkan
Sesungguhnya perjuangan adalah pergerakan

Mencari pengalaman di tempat baru
Menahan sakit dan rasa haru
Terseok di mata kaki
Tetap tegar di mata hati

Lewati hari-hari sendiri
Derita terasa biasa dihadapi
Rasa sakit untuk dinikmati
Demi sukses di hari nanti

Perubahan alasanku bertahan
Dari segala resiko kehidupan
Basah tubuh keringat bercucuran
Demi sukses dan kebahagian

 

Baca juga :
Perihal Patah Hati
NGOPI Mengabdi Jilid III

Hidup jauh dari semua saudara
Layaknya anak sebatang kara
Namun perjuangan membara di dalam jiwa
Demi senyum dan kebahagian keluarga

Ketika matahari membuka hari
Teringat mama menbangunkan di pagi hari
Ada rindu untuk pulang
Rasa ingin pulang, iya pulang

Setelah semua aku perjuangkan
Setelah menggapai tujuan
Sakit berubah menjadi kesuksesan
Perjuangan hasilkan kebahagian

Berdomisili di Jl. Jend. Sudirman (depan BANK PAPUA) waisai, Kelurahan Sapordanco Distrik Waisai Kota, Kab Raja Ampat, Papua Barat. Bisa dihubungi dan di temui di Email: Kafiarsanggor@gmail.com dan Instagram: @Sanggorkafiar

Tinggalkan komentar