Buku “Abad Tanah Jawa” karya Mochtar Lubis adalah sebuah karya sastra yang sangat penting bagi Indonesia. Buku ini diterbitkan pada tahun 1946 dan sejak itu menjadi salah satu buku yang paling berpengaruh dalam sejarah sastra Indonesia.
Abad Tanah Jawa mengisahkan tentang kehidupan rakyat kecil di Jawa pada masa penjajahan Belanda. Buku ini mengambil setting di daerah pedalaman Jawa dan menggambarkan kehidupan para petani dan buruh tani yang terjebak dalam siklus kemiskinan dan penderitaan. Mochtar Lubis berhasil menggambarkan realitas sosial dan politik pada masa itu dengan sangat jelas dan menggugah hati.
Salah satu karakter utama dalam buku ini adalah seorang petani bernama Samsuddin. Samsuddin adalah seorang pria yang sederhana dan jujur, namun hidupnya penuh dengan kesulitan dan penderitaan. Ia terjebak dalam perbudakan tanah yang membuatnya sulit untuk hidup layak. Selain Samsuddin, tokoh-tokoh lain dalam buku ini juga mengalami nasib yang sama.
Abad Tanah Jawa tidak hanya menggambarkan kesulitan hidup rakyat kecil, tetapi juga mengkritik sistem kolonialisme Belanda yang menyebabkan kemiskinan dan penderitaan tersebut. Buku ini merupakan sebuah kritik sosial yang sangat kuat terhadap kebijakan-kebijakan kolonial yang menghisap sumber daya alam Indonesia dan memperbudak rakyatnya.
Buku ini juga menjadi sumber inspirasi bagi para pejuang kemerdekaan Indonesia. Para pejuang kemerdekaan seperti Soekarno dan Hatta banyak terinspirasi oleh buku ini dan menjadikannya sebagai acuan dalam perjuangan mereka untuk memerdekakan Indonesia dari penjajahan Belanda.
Secara keseluruhan, buku “Abad Tanah Jawa” karya Mochtar Lubis adalah sebuah karya sastra yang sangat penting dan berpengaruh bagi Indonesia. Buku ini tidak hanya menggambarkan kehidupan rakyat kecil Jawa pada masa penjajahan Belanda, tetapi juga merupakan sebuah kritik sosial yang kuat terhadap sistem kolonialisme. Buku ini juga menjadi sumber inspirasi bagi para pejuang kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, buku ini layak dijadikan sebagai salah satu bacaan wajib bagi generasi muda Indonesia.
Pengarang :
Pengarang buku “Abad Tanah Jawa” adalah Mochtar Lubis. Mochtar Lubis (1919-2004) adalah seorang sastrawan dan jurnalis Indonesia yang dikenal sebagai salah satu pengarang terkemuka dalam sastra Indonesia. Selain menulis fiksi, ia juga menulis esai, kritik sastra, dan laporan jurnalistik.
Selain “Abad Tanah Jawa”, Mochtar Lubis juga menulis beberapa karya sastra lainnya yang terkenal seperti “Senja di Jakarta” dan “Tiger! Tiger!”. Ia juga aktif dalam dunia jurnalistik dan mendirikan beberapa media massa seperti majalah Indonesia Raya dan surat kabar Harian Kami.
Mochtar Lubis diakui sebagai salah satu pengarang terbaik dalam sastra Indonesia. Ia menerima beberapa penghargaan di antaranya Hadiah Seni dari Pemerintah Indonesia pada tahun 1969 dan Hadiah sastra P.E.N. Club Indonesia pada tahun 1978. Karya-karyanya menjadi inspirasi bagi banyak pengarang dan jurnalis Indonesia.
Penerbit :
Buku “Abad Tanah Jawa” diterbitkan oleh Penerbit Balai Pustaka pada tahun 1946. Balai Pustaka adalah sebuah penerbit yang didirikan pada tahun 1908 oleh pemerintah kolonial Belanda di Hindia Belanda (sekarang Indonesia).
Balai Pustaka awalnya didirikan untuk mencetak buku-buku pelajaran untuk siswa sekolah di Hindia Belanda. Namun, setelah Indonesia merdeka, Balai Pustaka diambil alih oleh pemerintah Indonesia dan menjadi salah satu penerbit terbesar di Indonesia.
Sejak didirikan hingga sekarang, Balai Pustaka telah menerbitkan banyak karya sastra yang penting bagi Indonesia, seperti “Siti Nurbaya” karya Marah Rusli dan “Tjerita Tjerita dari Blora” karya Beb Vuyk. Meskipun pada beberapa waktu Balai Pustaka pernah mengalami masa-masa sulit, namun penerbit ini tetap berjuang dan terus eksis hingga sekarang.